PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membidik pertumbuhan pendapatan dan  minimal laba 12-15 persen pada 2022. Hal itu akan ditopang dari pemulihan industri di Indonesia.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk melihat peluang di tengah meningkatnya konsumsi dan permintaan masyarakat. Seiring meningkatnya ekonomi, masyarakat akan meningkatkan permintaan terhadap properti dan otomotif.

Multiflyer effect dari peningkatan itu juga berdampak pada peningkatan kebutuhan akan bahan bakar dan sejumlah mineral logam sehingga berdampak positif pada industri pertambangan.

Dengan demikian, dampak positif tersebut juga dapat berimbas positif pada peningkatan layanan bongkar muat yang ada di terminal IPCC.

Perseroan juga memiliki sejumlah fasilitas untuk melayani pabrikan otomotif dengan optimal, mulai dari pemenuhan fasilitas dedicated area, aktivitas kendaraan yang dibawa masuk ke lapangan penumpukan lalu dilakukan inspeksi, pengecekan dan lainnya hingga dilakukan aktivitas pengapalan dan sebaliknya.

Perseroan memiliki sejumlah fasilitas antara lain lapangan penumpukan dengan luas kurang lebih 60 hektar, fasilitas gate, fasilitas pergudangan untuk inspeksi dan sejumlah dermaga untuk sandar kapal RoRo pengangkut kargo kendaraan.

Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Rio T.N Lasse menuturkan, fasilitas infrastruktur dan suprastruktur yang mumpuni itu, perseroan siap menangkap peluang untuk meningkatkan kinerja pada 2022.

“Terutama dengan meningkatnya industri manufaktur, industri otomotif, hingga industri komoditas (pertambangan dan perkebunan) yang dapat berimbas pada peningkatan layanan bongkar muat kendaraan di terminal IPCC,” ujar dia.

Baca juga berita tentang Royal Prima

Artikel Terkait