Buyung Poetra (HOKI) – Transmitter produsen beras PT Buyung Poetra Sembada Tbk. menargetkan pertumbuhan 10-15% pada 2022. Selain mengandalkan penjualan beras, emiten berkode saham HOKI ini juga melakukan diversifikasi ke produk konsumen. Direktur Buyung Poetra Sembada Budiman Susilo mengatakan perseroan kini siap memenuhi permintaan dengan beroperasinya pabrik baru di Sumatera Selatan berkapasitas 20 ton per jam.

“Kami berharap kondisi di tahun 2020 akan lebih baik dan otomatis jika kondisinya membaik, tentunya tingkat konsumsi masyarakat akan semakin tinggi dan perekonomian akan berjalan seiring pulihnya hotel dan restoran. Jadi sekitar 10% sampai 15% pertumbuhan kita harus tercapai,” jelas Budiman dalam paparan publik, Kamis (23/12/2021).Sejauh ini, petani beras merek chef hat itu sudah memiliki dua pabrik, yakni pabrik Subang dengan kapasitas 50 ton per jam dan pabrik Sumsel dengan kapasitas 20 ton per jam.Dengan tambahan kapasitas produksi 5 ton per jam di pasar utama dari Cipinang Jakarta, total kapasitas produksi menjadi 75 ton per jam.

Perusahaan juga menambah mesin pengering padi dan penggilingan padi di pabrik Subang untuk meningkatkan produksi beras menjadi beras.” Diharapkan saat kondisi kembali normal, HOKI sudah bisa memenuhi permintaan karena kapasitas tersedia,” kata Budiman. Selain itu, HOKI juga bekerjasama dengan co-warehouse untuk mendistribusikan beras ke daerah-daerah yang belum terjangkau seperti Samar. inda, Balikpapan dan Banjarmasin. Selain menunggu penjualan beras digenjot, HOKI juga telah menyiapkan sejumlah produk inovatif. Sedikitnya ada 10 produk turunan beras yang akan diluncurkan perseroan tahun ini. Dua produk baru disiapkan, yakni beras jagung dan beras singkong yang diproduksi anak usaha perseroan, PT Hoki Distribusi Niaga (HDN).

“Tentunya tujuan kami adalah diversifikasi turunan beras, seperti beras jagung dan beras singkong. Dalam waktu dekat, kami juga akan meluncurkan produk baru yang belum berlisensi,” kata Budiman. . Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, HOKI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp630,02 miliar, turun 32,73% dibandingkan periode yang sama tahun buku sebelumnya sebesar Rp936,2 triliun. 57 miliar. Sedangkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 59,63% menjadi Rp11,54 miliar28. 59 miliar.

Baca juga: Nama Bengkel Yang Membawa Hoki

Artikel Terkait