Daftar Lengkap Saham

Daftar Lengkap Saham – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengocok konstituen indeks saham berkapitalisasi besar paling likuid LQ45 untuk periode enam bulan ke depan. Dalam evaluasi mayor rutin, lima saham masuk dan lima saham ditendang dari konstituen LQ45.

Berdasarkan pengumuman BEI, Selasa (25/1), lima saham yang masuk untuk periode Februari-Juli 2022 adalah berikut daftar lengkap sahamnya dari Madam Hoki:

  1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
  2. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
  3. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
  4. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
  5. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

Sedangkan lima saham yang keluar dari LQ45 adalah

  1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
  2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA
  3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
  4. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
  5. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Selain perubahan empat anggota LQ45, BEI juga mengubah jumlah saham penghitungan indeks hasil evaluasi yang berlaku hingga Oktober 2021.

Berikut daftar saham penghuni LQ45 untuk periode Februari-Juli 2022, berdasarkan pengumuman BEI:

ADROBMRIHRUMMDKATINS
AMRTBRPTICBPMEDCTKIM
ANTMBUKAINCOMIKATLKM
ASIICPININDFMNCNTOWR
BBCAEMTKINKPPGASTPIA
BBNIERAAINTPPTBAUNTR
BBRIEXCLITMGPTPPUNVR
BBTNGGRMJPFASMGRWIKA
BFINHMSPKLBFTBIGWSKT

Keuntungan Saham

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham

  1. DividenDividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
  2. Capital GainCapital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Risiko Saham

Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:

  1. Capital LossMerupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
  2. Risiko LikuidasiPerusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Artikel Terkait